Thursday, March 23, 2006

Ngurus Ijin kerja

Di spore, setiap pindah perusahaan kita harus mengurus ijin kerja baru, kecuali kalo sudah menjadi permanent resident.
So, karena saya baru pindah kerja, maka ijin kerja saya harus diperbarui. Dari perusahaan yang baru saya diberi surat yang menunjukkan ijin kerja saya sudah jadi dan tinggal diambil. Selama ini, karena kerja di perusahaan agent tenaga kerja, semua dokumen saya sudah diurus dan saya tidak pernah berurusan dng pemerintah. So, ini pertama kali saya berhubungan dng depnaker singapore.
Ministry of Manpower sering disingkat MOM, letaknya di clarke quay, deket dng chinatown. Sampe disana jam 11.45, tadinya bingung harus kemana, trus ngeliat papan petunjuk, tnyt tinggal ambil kartu antrian yang sudah dikelompokkan masing2 antrian untuk keperluan tertentu. Saya ambil antrian U. Naek ke lantai 2, trus nunggu sampe nomer kita muncul di papan petunjuk. Model antrian spt Bank2 besar di jakarta.

Nyaman tempatnya, jauh dari kesan kantor pemerintah negara tempat saya berasal (mohon maaf, demi menjaga patriotisme, nama negara tidak disebutkan..hihihihi).

Satu jam kemudian dipanggil (lama yach), serahkan semua dokumen yang diperlukan, kemudian dinomor antrian saya ditulis 3.30, menunjukkan saya harus kembali lagi jam 3.30 dng mengambil nomer antrian H utk bayar dan ambil kartu ijin kerja dan pasport.
Kemudian makan, dan selesai makan lihat ada masjid yang dekat, sholat dhuhur, selesai jam 2 siang. Wah, masih satu setengah jam lagi. Keliling2 chinatown, bosen balek lagi ke MOM masih jam 14.30.

Bisa gak kalo saya ambil sekarang.. timbul pikiran iseng mo coba efektifitas pemerintah spore..hihihi...

So, saya ambil kartu antrian H, dan tnyt nomer saya sudah langsung dipanggil, ke loket yang ditunjuk, trus... wah.. orang depan saya lagi diomelin si aunti penjaga loket soalnya datang terlalu cepat.. mati aku.. saya liat nomer antrian U beliau, tnyt sekitat 100 nomer stl saya, berarti kira2 jam 4.30 dia harusnya baru bisa ambil. Tadinya mo balek aja, daripada dimarahin si aunti, tnyt si aunti panggil saya, trus liat nomer antrian U saya, dia cuma bilang "Your document is not ready.. tunggu sebentar nanti saya panggil nomer antrian H kamu". oo.. selamet2.. gpp deh tunggu 1 jam lagi, berarti emang harusnya 3.30 baru datang.
Duduk sebentar, baru 5 menit dipanggil lagi sama si aunti, dokument saya sudah jadi, bayar disitu pake ATM, trus passport dan ijin kerja diserahkan.
Wah, tnyt pemerintah singapore emang cepet kerjanya... harusnya jam 3.30, tnyt jam 2.45 sudah jadi.

Pesan moral : datang satu jam lebih awal dari yang MOM suruh, kali2 anda lagi beruntung ..hihihihi

Wednesday, March 22, 2006

Toy..toy...

"....toy..toy..."
ini bukan singlish baru yach ato kata dari kopitiam ya.... tapi saya dapat dari ibu kos.


Critanya ibu kos minta bantuan untuk melatih anaknya yang autisme. Jadi selama ini si anak dilatih setiap akan mengambil sebuah mainan, disuruh ambil sebuah kertas yang ada tulisan "toy..toy" dan gambar mainan itu dan kemudian diserahkan ke ibunya. Nah, sekarang ibunya ingin melatih spy si anak bisa komunikasi dng orang lain selain orang tuanya.
Jadi berhubung saya anak kos yang paling akrab (ehmm..ehmm..) disuruhlah saya untuk ikutan melatih.
Sebelumnya ibu kos memberi contoh saya, ada papan yang ditempelin kertas tsb, ditaruh ditangan kiri dan mainan ditaruh ditangan kanan. Si anak mengambil kertas dan memberikan ke ibunya dan ibunya bilang "toy..toy.." sambil menyerahkan mainan tersebut.

Wah... gampang nih...

So, adegan dimulai,

Saya pegang papan itu ditangan kiri dan mainan ditangan kanan. Si anak ambil kertasnya dan kemudian ... diserahkan ke ibunya....
"no..no.. give it to uncle", gitu kata ibunya....

ok.. percobaan pertama gagal...So, adegan diulangi lagi, Saya pegang papan itu ditangan kiri dan mainan ditangan kanan. Si anak ambil kertasnya dan kemudian ...
yup.. berhasil diserahkan kesaya...
saya kasihkan mainan itu kedia.. dan bilang ...."Thank You"...
"hahahaha..... no..no.. you should say 'toy..toy' not 'thank you'..." kata ibu kos ke saya....
"hihihi...ok.. 'toy....toy'.."

Walah... ternyata susah juga ngapalin adegan sependek ini

Sunday, March 19, 2006

Living with singaporean(lagi)

Kebanyakan orang indonesia selalu berpendapat kalo urusan rumah tangga seperti memasak, cuci baju, cuci piring, ngepel,dsb itu urusan wanita. Biasanya kalo disebuah keluarga ada anak wanita, si anak wanita ini sama ibu dan pembantunya yang mengurus pekerjaan rumah.
Kebetulan keluarga saya laki semua (kecuali ibu tentu saja), jadi pekerjaan rumah tangga kecuali masak yang sulit2, dibagi diantara kami. Dulu, sering kalo saya males mengerjakan bagian saya, Bapak selalu crita pengalaman waktu tinggal sama orang australia dan amerika. Kata Beliau, ketika selesai makan, si suami langsung ambil piring2 kotor dan langsung mencucinya. Padahal keluarga yang ditempati Bapak termasuk keluarga yang sudah mapan.
Setelah tinggal selama 4 bulan dikeluarga spore yang saya tempati sekarang, saya benar2 melihat hal itu.
Setiap hari, sehabis makan, si Bapak langsung ambil piring dan peralatan dapur dan mencucinya. Malah kadang saya liat, yang memasak juga si Bapak ini, sementara istrinya mengasuh anaknya yang masih kecil. Sabtu minggu lalu, saya liat, pagi2 si Bapak bangun, ngerjakan sesuatu sebentar di laptopnya, kemudian nyapu rumah, ngepel, cuci piring dan masak. Ketika anaknya bangun, beliau mengasuhnya, sementara istrinya sepertinya lagi keluar rumah.

Padahal nih si Bapak, jabatannya sudah manager, tapi masih mau ngurus pekerjaan2 rumah tangga.
Waktu kakak saya baru nikah, saya perhatikan beliau dirumahnya tidak pernah melakukan pekerjaan rumah tangga lagi seperti waktu masih serumah dng kami.Ketika saya tanyakan, katanya istrinya melarang kakak saya melakukan.

Yeah, mind set bahwa urusan rumah tangga urusan wanita, diindonesia , kadang emang bukan hanya karena laki2 indonesia males melakukannya, tapi kadang wanita indonesia sendiri yang merasa bukan istri yang baik kalo membiarkan suaminya mengepel, cuci piring, dsb.

Thursday, March 16, 2006

Serendipity

- Where did you find this place?
- I first came in because of the name.
- Hmm.

- Serendipity. It's one of my favorite words.
- It is? Why?
- Uh-huh. 'Cause it's such a nice sound forwhat it means: a fortunate accident.
(cuplikan dari film serendipity )

Pernah gak mengalami banyak kejadian tak terduga tapi malah mengarahkan kita pada hal yang menguntungkan kita?

Yeah, seminggu ini banyak kejadian tak terduga yang saya alami.
Sesuatu yang pada awalnya sangat menjengkelkan, malah menjadi jalan keluar menuju hal yang saya inginkan.
Aneh memang. Tidak ada hal istimewa yang saya lakukan, i just do what i have to do, but somehow, rentetan kejadian susul menyusul dan malah mengarahkan dan memudahkan saya mencapai hal yang saya inginkan sejak awal.