Laskar pelangi dan Sang Pemimpi
Ketika pulang ke indonesia waktu tahun baru, saya sempet mampir ke gramedia dibandung dan liat dua buku dari pengarang yg sama. Satunya berjudul "laskar pelangi" dan lainnya "sang pemimpi". Pengarangnya baru, andrea hirata. Ketertarikan saya utk beli buku ini karena dari cuplikan dibagian belakang buku ini bercerita ttg kehidupan masa kecil (laskar pelangi) dan perjuangan meraih impian (sang pemimpi), dua topik yg juga pasti akan saya pilih , if somehow, nasib membuat saya jadi penulis (penulis buku tentunya bukan penulis program komputer).
Buku yg pertama, laskar pelangi, ceritanya cukup bagus, tapi saya kesulitan membaca buku ini karena pengarangnya memakai kata - kata ilmiah yg cukup banyak padahal yg diceritakan kehidupan anak SD.
Buku yg kedua, sang pemimpi, lebih tipis dari yg pertama, tapi menurut saya lebih bagus cerita dan penulisannya. Dibuku ini kata2 ilmiahnya tidak sebanyak buku pertama, tapi menjadi masuk akal karena tokohnya sudah menginjak masa SMA.
Ada hal dari buku kedua ini, yg buat saya jadi inget sesuatu, yaitu waktu tokoh2nya dengan nekat merantau ke Jakarta utk pertama kalinya menumpang kapal.
Saya jadi ingat ketika saya memutuskan utk merantau ke Jakarta, 6 bulan setelah lulus S1 dan kerja di sby. Waktu itu cuma bekal nekat, keluar dari kerja di sby, blm ada kepastian dapat kerja di JKT. Bareng dng seorang teman, yg sudah dapet kepastian kerja di perus. Asing, naik kereta api murah dan sampai jkt, numpang sementara di kos2an teman yg sudah dulu kerja dijkt.
Sebelum berangkat, Alm. Ibu bertanya "kamu sudah yakin, keluar dari kerjaan skr, dan cari kerja di jkt, kalo gak dapet gimana ?". Waktu itu jawaban saya, "Saya punya tabungan segini, cukup utk biaya nganggur di jkt selama beberapa bulan, kalo habis dan gak dapet2, balek ke sby, kerja lagi diperusahaan yg sama". Jawaban logis tapi menunjukkan kenekatan dan gak ada perencanaan yg matang. Tapi anehnya Ibu mengijinkan dan mungkin karena restu dari Ibu juga, dalam waktu kurang dari seminggu, saya sudah dapat kerja.
Dua buku ini, cukup banyak membuat saya mengingat2 masa lalu. Dan mungkin juga, para pembaca buku ini juga mengalami hal yg sama. Masa2 kecil, masa2 sulit, masa2 dimana segala impian itu masih samar2 dan gak jelas bentuknya. Sangat pas kalo di bagian belakang pada masing2 buku, terdapat tulisan seperti ini :
"Novel ini dipersembahkan buat mereka yang meyakini the magic of childhood memories".
"Sebuah lantunan kisah kehidupan yang memesona dan akan membuat anda percaya pada tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan".
Buku yg pertama, laskar pelangi, ceritanya cukup bagus, tapi saya kesulitan membaca buku ini karena pengarangnya memakai kata - kata ilmiah yg cukup banyak padahal yg diceritakan kehidupan anak SD.
Buku yg kedua, sang pemimpi, lebih tipis dari yg pertama, tapi menurut saya lebih bagus cerita dan penulisannya. Dibuku ini kata2 ilmiahnya tidak sebanyak buku pertama, tapi menjadi masuk akal karena tokohnya sudah menginjak masa SMA.
Ada hal dari buku kedua ini, yg buat saya jadi inget sesuatu, yaitu waktu tokoh2nya dengan nekat merantau ke Jakarta utk pertama kalinya menumpang kapal.
Saya jadi ingat ketika saya memutuskan utk merantau ke Jakarta, 6 bulan setelah lulus S1 dan kerja di sby. Waktu itu cuma bekal nekat, keluar dari kerja di sby, blm ada kepastian dapat kerja di JKT. Bareng dng seorang teman, yg sudah dapet kepastian kerja di perus. Asing, naik kereta api murah dan sampai jkt, numpang sementara di kos2an teman yg sudah dulu kerja dijkt.
Sebelum berangkat, Alm. Ibu bertanya "kamu sudah yakin, keluar dari kerjaan skr, dan cari kerja di jkt, kalo gak dapet gimana ?". Waktu itu jawaban saya, "Saya punya tabungan segini, cukup utk biaya nganggur di jkt selama beberapa bulan, kalo habis dan gak dapet2, balek ke sby, kerja lagi diperusahaan yg sama". Jawaban logis tapi menunjukkan kenekatan dan gak ada perencanaan yg matang. Tapi anehnya Ibu mengijinkan dan mungkin karena restu dari Ibu juga, dalam waktu kurang dari seminggu, saya sudah dapat kerja.
Dua buku ini, cukup banyak membuat saya mengingat2 masa lalu. Dan mungkin juga, para pembaca buku ini juga mengalami hal yg sama. Masa2 kecil, masa2 sulit, masa2 dimana segala impian itu masih samar2 dan gak jelas bentuknya. Sangat pas kalo di bagian belakang pada masing2 buku, terdapat tulisan seperti ini :
"Novel ini dipersembahkan buat mereka yang meyakini the magic of childhood memories".
"Sebuah lantunan kisah kehidupan yang memesona dan akan membuat anda percaya pada tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan".
2 Comments:
Aku udah baca Laskar Pelangi. Emang bagus ya buku yg kedua?
Mbok ya ndang nulis Laskar Pelangi versi Dody.
Btw, kok wani tenan dod merantau tanpa kejelasan. Hebat! Kalo aku kayaknya gak brani, deh.
Somehow, mungkin kamu udah punya feeling kalo bakal dapet kerja cepet. Aku gak tau, tapi kadang feeling itu kuat, bisa membuat orang nekat. hahaha...
Oh iya, aku suka tuh komen yg kamu suggest buat bukunya. Itu kamu ngarang sendiri ya? Keren! hehehehe...
bdw, nekat ituw..
baik. ^^;
sama lah.
regards,
dina
Post a Comment
<< Home