Karikatur Nabi Muhammad
Akhir2 ini lagi ribut masalah pemasangan gambar karikatur Nabi Muhammad di sebuah koran di eropa dan merentet sampai keindonesia. Saya cuma sempet liat satu gambar, seorang berwajah arab dng mata merah, bersurban, yang surbannya ada semacam bom.
Cukup prihatin dng reaksi umat islam.
Di timur tengah, ada berita percobaan penculikan thd beberapa warga negara dari negara yang kebetulan korannya menayangkan gambar tersebut. Lha, ini hubungannya apa tho, antara koran yang menayangkan dan warga negaranya. Padahal bisa jadi tuh warga negara juga Islam. Lebih2 diculik dan diancam mo dibunuh.
Ada juga ancaman bom terhadap kantor koran tersebut. Tambah nemen iki, gak setuju gambar Nabi yang bersurban Bom, tapi malah pingin nge-bom ...bingung...
DiIndonesia, melakukan pembakaran thd salah satu bendera dari negara tsb ...geleng2... Gak abis pikir, apa hubungan negara tsb dng korannya. Sistem pers disana beda cak sama di Indo, yang asal gak sesuai, Negara bisa langsung bredel (eh.. tapi skr sudah gak yach ).
Intinya tuh, semua cara protes diatas, menurut saya malah menunjukkan ke mereka, kalo emang Islam dan dalam hal ini Nabi Muhammad mengajarkan cara2 kekerasan dalam menghadapi sesuatu. Tersinggung sedikit.. bom, culik, bakar, hantam, hukuman mati, dsb....
Apakah memang Nabi seperti itu ?
Saya ingat cerita ketika Nabi setiap pagi hendak sholat shubuh, ada seorang yang sengaja menunggunya, utk melempar kotoran unta ke wajah beliau. Sampai beberapa kali Nabi tidak marah, dan cuma mencuci mukanya. Terus menerus sampai akhirnya beberapa hari tidak ada lagi orang tersebut. Nabi bertanya, kemana si X ini. Tnyt si X ini sakit. Nabi menjenguknya dan mendoakan spy cepet sembuh. Hingga akhirnya si X ini merasa bersalah dan minta maaf kepada Nabi.
Begitulah Nabi, yang dihina dng kotoran unta diwajahnya, beliau masih mampu menunjukkan akhlaq yang baik.
Apakah kita yang mengaku sebagai umatnya, ketika Nabi dihina dng gambar karikatur langsung menjatuhkan hukuman mati secara membabi buta, membakar bendera, menculik warga negaranya ?
Bukankah ini kesempatan utk menunjukkan ajaran mulia dari Nabi kita ?
0 Comments:
Post a Comment
<< Home